Thursday, 27 November 2014

Lingkungan BERSINAR Dimulai Dari Diri Kita



          Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari sampah. Setiap keluarga memproduksi sampah setiap harinya. Masyarakat di Bojonegoro pun tidak lepas dari produksi sampah, khususnya sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga mulai dari sampah organik berupa sisa bahan makan atau sisa makanan, sampah kotoran ternak atau bahkan kotoran manusia sampai sampah anorganik seperti plasti bungkus makanan, kertas, barang bekas dan barang lainnya. 
          Di beberapa daerah di Bojonegoro kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah masih sangat kurang, selain itu kesadaran masyarakat akan kebersihan dan keindahan juga masih kurang. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola dan membersihkan sampah mengakibatkan banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Di sepanjang jalan utama di salah satu daerah di Bojonegoro masih banyak sampah-sampah yang beserakan di pinggir jalan. Sampah-sampah di pinggir jalan dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan yang baik. 

 Gambar: Jalan Utama yang menghubungkan Bojonegoro dengan Kabupaten Nganjuk, diambil tanggal 27 November 2014
          
            Bau tidak sedap yang berasal dari sampah tentu saja sangat mengganggu para pengguna jalan. Selain bau yang tidak menyenangkan, pemandangan sampah bertumpuk tentu saja sangat mengganggu keindahan pandangan mata, apalagi jika jalan-jalan yang dihiasi sampah adalah jalan-jalan utama yang menghubungkan kabupaten Bojonegoro dengan kabupaten lain, atau bahkan menghubungkan Bojonegoro dengan propinsi lain.

         Masalah kita sebagai masyakat Bojonegoro terkait penanganan sampah dan kebersihan di daerah kita adalah kurangnya kesadaran kita dan kurangnya rasa cinta kita dengan lingkungan kita. Akibat dari masalah ini adalah kurang adanya keinginan dari masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang BERSINAR (bersih, sehat, indah dan rapi). Masyarakat kita sangat memerlukan banyak penyuluhan-penyuluhan bagaimana menjaga kebersihan lingkungan, cara mengolah sampah, atau cara mendaur ulang sampah agar bisa dimanfaatkan lagi.

          Sebenarnya mulai dari pendidikan di sekolah dasar anak-anak sudah dibekali dengan rasa cinta lingkungan. Para siswa sekolah dasar, bahkan anak-anak pendidikan usia dini telah diajarkan agar selalu membuang sampah di tempatnya. Dari makanan ringan yang dijual di pasaran saja selalu diberikan icon atau lambang buanglah sampah pada tempatnya. 

Semua usaha itu akan sia-sia jika masyarakat kita mengabaikan semua peringatan itu. Pendidikan tidak hanya di sekolah saja, anak SD hanya menghabiskan kurang lebih 5 jam di sekolah, selebihnya mereka berada dalam masyarakat, mereka akan lebih banyak belajar dari masyarakat. Jika masyarakat memberikan contoh yang baik maka pendidikan yang baiklah yang mereka dapat, dan jika hal-hal buruk yang mereka temui maka hal buruklah yang akan mereka serap sebagai pendidikan mereka.

          Mencintai lingkungan bisa kita mulai dari diri kita sendiri. Kita bisa mulai dengan secara sadar dan rutin untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. Selain itu kita juga bisa memulai memanfaatkan sampah dan barang bekas lainya untuk didaur ulang atau dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih menarik dan bernilai. Jadi mulailah mencintai lingkungan kita, tempat hidup kita, dan tempat dimana anak-anak kita akan memulai kehidupan mereka. Dengan memulai dari kita, mari kita jaga lingkungan kita agar menjadi lingkungan BERSINAR yang GEMILANG, BERSih yang membuat kita GEMbira, INdah yang mendatangkan Inspirasi, sehAt yang membuat kita Lincah,  dan Rapi yang selalu membuat kita merasa senANG.  

  Salam
_;D&_n5

4 comments:

  1. Ayo kita mulai sekarang

    ReplyDelete
  2. Mantabbbb, memanglah seharusnya kita mulai sadar tentang kebersihan lingkungan dimulai dari diri sendiri....
    semoga bisa menjadi inspirasi untuk sesama... :)

    ReplyDelete